Berikut ini adalah DELAPAN JANJI RAJA yang disebut ASTHAVRATA (Astobroto; Jawa), yaitu: ANGKASHA (Ruang), Raja harus memberikan ruang untuk mendengarkan suara rakyatnya, VAYU (Angin), Raja harus mampu mewujudkan pemerataan kesejahteraan kepada rakyatnya bagai angin, AGNI (Api), Raja harus memberikan hukuman yang seadil-adilnya kepada yang bersalah tanpa pandang bulu bagai api yang membakar, TIRTA (Air), Raja harus mampu menumbuhkan kesejahteraan perekonomian bagi rakyatnya bagaikan air yang mampu menumbuhkan biji-bijian, PRTIVI (Tanah), Raja harus mampu memberikan tempat yang aman bagi rakyatnya, menampung semuanya, tanpa ada diskriminasi, bagaikan tanah yang mau menampung semua manusia, SURYA (Matahari), Raja harus mampu memberikan jaminan keamanan kepada seluruh rakyat tanpa pandang bulu seperti Matahari yang memberikan kehidupan kepada mayapada, CHANDRA (Bulan), Raja harus mampu mengangkat rakyatnya dari keterbelakangan, dari kebodohan, dari kegelapan, bagaikan sang rembulan yang menyinari kegelapan dimalam hari, dan yang terakhir adalah KARTIKA (Bintang), Raja harus mampu memberikan aturan-aturan hukum yang jelas, kepastian hukum bagi rakyat demi kesejahteraan, kemanusiaan, keadilan, bagaikan bintang gemintang yang mampu menunjukkan arah mata angin dengan pasti dikala malam menjalang.
Ke-DELAPAN JANJI RAJA (ASTHAVRATA) ini saya kutip dari dari E-book Damar Shashangka yang berjudul Runtuhnya Majapahit. Dalam hal ini saya tidak ingin mengulas isi E-book tersebut. Karena belum tentu penafsiran saya mengenai isi E-book tersebut sama dengan penafsiran teman-teman semua. Oleh karena itu saya lebih senang kalau kalian membaca secara langsung E-book tersebut. Bagi yang punya E-book tersebut mari kita saling berbagi informasi dan pengetahuan. Dan bagi yang belum punya silahkan kalian download melalui link di bagian bawah artikel ini.
Sekarang kita kembali lagi pada ke-DELAPAN JANJI RAJA (ASTHAVRATA) tadi, jika konsep DELAPAN JANJI RAJA (ASTHAVRATA) ini kita modifikasi dengan istilah Delapan Janji Seorang Pemimpin. Jika Delapan Janji Kepemimpinan tersebut coba kita terapkan dalam konteks kepemimpinan sekarang ini – kepemimpinan disini bukan hanya untuk kepala Negara saja (Presiden), Menteri, anggota DPR, Hakim, Jaksa, Gubernur, Bupati, Lurah, Camat dan segenap lapisan mayarakat yang ada di Negara kita – mungkin (karena saya tidak ingin dianggap mendahului keputusan Tuhan! Hehehe…) kita bisa menjadi bangsa yang lebih adil, makmur, beradab dan lain-lain. Dan seharusnya sebagai manusia kita malu, jika kita sebagai pemegang kekuasaan tidak bisa menjalankan Delapan Janji Seorang Pemimpin.
Bahkan dalam ajaran Islam ditegaskan, bahwa kepemimpinan itu harus dan wajib ada, baik secara syar’i ataupun secara ‘aqli. Secara syar’i misalnya tersirat dari firman Allah tentang doa orang-orang yang selamat: “Dan jadikanlah kami sebagai imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertaqwa” [QS Al-Furqan: 74]. Demikian pula firman Allah yang lain: “Taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepada Rasul dan para ulul amri diantara kalian” [QS An-Nisaa’: 59]. Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadits yang sangat terkenal: “Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap dari kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya”. Terdapat pula sebuah hadits yang menyatakan wajibnya menunjuk seorang pemimpin perjalanan diantara tiga orang yang melakukan suatu perjalanan. Adapun secara ‘aqli, suatu tatanan tanpa kepemimpinan pasti akan rusak dan porak poranda (baca: konsep kepemimpinan dalam Islam).
Saya berharap esok atau nanti kita memiliki seorang pemimpin yang adil dan dapat mengayomi masyarakatnya. Amin… 🙂
Link download E-book: